Minggu, 19 Agustus 2012

[Serbi] Islam di Korea

Annyeong..
Pa kabar teman semua?? dah lama gak sharing sama kalian, maklum sibuk ramadhan-an.. ;)
Kali ini saya kembali eksis dengan bacaan yang menarik untuk kalian, silahkan disimak chingu ..^.^

Sejarah Masuknya Islam ke Korea
Korea adalah negara yang miskin dan menderita dan keadaan ini akibat dari berkecamuknya perang Korea yang berlangsung sejak 25 Juni 1950, dan diantara reruntuhan perang inilah Islam hadir dan tumbuh dan berkembang melalui anggota pasukan perdamaian PBB dari Turki Mr. Zubercoch dan Mr. Abdul Rahman yang selama keberadaannya di Korea membangun sebuah tempat sementara yang di pergunakan sebagai Masjid, di mana kemudian beliau berdua memperkenalkan ajaran Islam kepada penduduk Korea.
Tentara Turki menjadi sangat dekat dengan penduduk Korea di Masjid tenda yang di bangun di tengah-tengah tenda pengungsian, dan ternyata ajaran Islam membuat mereka sedikit banyak mengurangi penderitaan akibat perang, di dalam agama ini di ajarkan bahwa ada kehidupan lagi setelah mati, kehidupan di dunia hanyalah sementara dan kehidupan abadi adalah di Akhirat kelak. Dengan demikian mereka timbul semangat untuk terus mendekatkan diri dengan Allah SWT.

Kronologi Masuknya Islam Di Korea
Berikut kronologi masuknya islam ke  Korea saya bahas secara detail.. u,u

>> September 1955 : Mr. Zubercoch dan Mr. Abdul Rahman anggota pasukan perdamaian PBB dari Turki memperkenalkan risalah Islam pertama kali di Korea
Oktober 1955 : Pendirian organisasi masyarakat Muslim Korea dengan nama Korean Moslem Society.
>> September 1961 : Pemerintah Malaysia mengirimkan utusan yang beranggotakan 14 orang untuk memantau perkembangan Islam di Korea di pimpin oleh  Senator Ubaidullah, yang tinggal di negara ini selama 2 pekan.
>> Agustus 1962 : Pemerintah Malaysia menyetujui proposal pembangunan Masjid di Korea.
>> Oktober 1963 : Utusan pemerintah Malaysia H. Muhammad Noh berkunjung ke  Korea   dan  memberikan dana sebesar US$ 33.000
>> Maret 1967 : Pemerintah Korea melalui Menteri Informasi dan Kebudayaan mengeluarkan ijin dengan registrasi  No. 114 March, 1967
>> Mei 1976 :  Pembangunan Central Masjid Itaewon selesai dan di resmikan penggunaannya.
>>  Desember 1976  : Masjid sementara Busan di buka dengan Imam Mr. Kim Myung Hwan.
>>  Maret 1977 : Pusat kebudayaan Islam Korea di buka di Jeddah, Arab Saudi.
>> April 1978 : Masjid sementara Kwangju di buka dengan Imam Mr. Abdullah Jun Deuk Lin.
>>  Oktober 1978 : 130 jamaah haji Korea berangkat ke Tanah Suci untuk yang pertama kali
>>  Oktober 1978 : Masjid sementara Kwangju di buka.                           
>>  Juli 1980 : Pembangunan Masjid Rabita Anyang.
>>  September 1980 : Peresmian Masjid Al Fatah Busan.
>>  Juni 1981  : Peresmian Masjid Kwangju.
>>  Agustus 1982 : World Assembly Moslem Youth ( WAMY ) mengadakan kunjungan ke Korea untuk memberikan Pendidikan Islam, dan berturut-turut setiap bulan Agustus hingga tahun 1988, kegiatan WAMY ini di kenal dengan " WAMY SUMMER CAMP "
>>  April 1986 : Peresmian Masjid Rabita Anyang.
>> September 1986 : Persemian Masjid Abubakar Assidiq dengan Imam Dr. Abdulwahab Zahid dari Syria, beliau sekaligus menjabat sebagai General Mufthy Of Korea.


Korean Moeslem Society
Sebagai langkah awal agar Islam dapat berkembang efektif di Korea, di bentuklah wadah Muslim untuk penduduk Korea yang di beri nama Korean Moslem Society ( KMS ) yang di kemudian hari berubah menjadi Korean Moslem federation ( KMF ) yang telah berdiri sejak 1967 Berpusat di Hannamdong Yongsangu, Seoul.  Sebagai Imam masyarakat Muslim Korea ini di pilih Mr. Muhammad Umar Kim Jin Kyu, dan selanjutnya Imam beserta beberapa Muslim Korea di berikan kesempatan untuk mengunjungi negara-negara Muslim dan beberapa diantaranya kemudian di kirim ke Universitas Muslim di Malaysia untuk belajar agama Islam. Mereka di latih  menjadi da'i-da'i yang handal  untuk berdakwah terhadap masyarakat Korea yang belum memeluk Islam.

Geliat Dakwah Islam di Seoul
Seperti ditulis Mozammel Haque dalam islamicmonitor. blogspot.com, KMF juga menghelat seminar dan konferensi Islam bagi warga non-Muslim, membuka kursus bahasa Arab secara gratis, dan membuka kelas madrasah pada Ahad bagi anak-anak Muslim. KMF pun menggelar pelatihan kepemimpinan bagi calon pemimpin Muslim serta mengirim siswa untuk belajar ke institut Islam di negara-negara Islam.


Masjid di Korea
Sebagai kelompok masyarakat minoritas, masjid mejadi tempat yang ppenting bagi Muslim di Korea untuk saling bertemu dan silaturahmi. Nasjid juga menjadi pusat informasi bagi warga Korea yang ingin belajar islam.  Bahkan, masjid-masjid di Korea selatan telah banyak yang menyediakan bahan-bahan bacaan dan audio yang diberikan gratis buat mereka yang ingin mempelajari Islam.

Penduduk Korea Selatan mayoritas beragama Budha, namun bukan berarti kita tidak dapat menemukan jejak-jejak Islam di negara ini. Temukan atmosfer kehidupan muslim di Seoul Central Mosque yang berada di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Masjid ini adalah masjid pertama dan satu-satunya di Seoul sekaligus masjid terbesar di Korea. 

Seoul Central Mosque yang dibuka untuk pertama kalinya pada tanggal 5 Mei 1976 ini tepatnya berada di distrik Yongsan-gu. Selain menjadi pusat agama Islam, masjid ini juga merupakan kebanggaan lebih dari 45 ribu masyarakat Korea asli yang memeluk Islam sejak lama. Masjid ini dalam bahasa Arab bernama Masjid Si’ul Al Markaz, namun petunjuk jalan yang dibuat oleh pemerintah setempat menuliskannya dengan bahasa Inggis yakni Seoul Central Mosque. Arsitekturnya yang khas membuat wisatawan akan dengan mudah mengenali masjid ini. Di pintu utama terdapat tulisan “Allahu Akbar” menggunakan huruf Arab yang cukup besar. Bagi masyarakat setempat dan pemeluk non muslim, masjid ini merupakan titik destinasi wisata karena keindahan arsitekturnya. Apalagi Seoul Central Mosque ini terletak antara Namsan dan Han River.

Selain Seoul Central Mosque, ada juga masjid Al Fattah di daerah Busan Korea Selatan. 
Nah kalo masjid yang satu ini saya belum bisa bahas, mungkin lain kali yah.. ;)
 
 
Sekolah Islam
Sekolah Islam yang pertama di Korea Selatan dibuka pada bulan Maret 2009. Sekolah itu dibiayai lewat dana hibah dari Pemerintahan Arab Saudi. Tahun 2008 lalu, Duta Besar di Seoul sudah menyerahkan dana sebesar 500.000 dollar pada KMF untuk biaya pembangunan sekolah.

Sebagai penghargaan atas bantuan tersebut,, sekolah itu diberikan nama  putera mahkota Arab Saudi Pangeran Sultan Abdul Aziz. Sekolah ini juga menerima mahasiswa non muslim. Selain memberikan pelajaran sesuai kurikulum pendidikan di Korea, sekolah yang dibiayai Saudi ini juga memberikan pelajaran tambahan berupa Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Studi Islam.

Selain sekolah Islam, sejak Tahun 2008 lalu telah dibangun pusat kebudayaan Islam di Kota Seoul. Dengan adanya sekolah dan pusat kebudayaan Islam ini, diharapkan bisa memperluas syiar Islam di Korea Selatan, sekaligus meluruskan informasi-informasi biasa tentang Islam dan Muslim yang diterima oleh masyarakat negeri itu.  Amin ya Alloh :)

Makanan  Halal
Bercerita tentang makanan, sebagai muslim, tentu saja kita harus lebih berhati-hati dalam memilih apa yang kita makan pada saat jalan-jalan di Korea. Terutama bagi kita yang tinggal di Indonesia, yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Hal tersebut merupakan sebuah potensi yang besar bagi industri pariwisata di Korea. belilah Makanan yang ada label halal nya alias produksi korea.

Makanan Korea kebanyakan berbahan dasar Babi, yang tentu saja diharamkan bagi umat muslim. Tapi sekarang jangan khawatir chingu, karena Korean Tourism Organization sudah mengeluarkan daftar restoran-restoran halal di Korea. Mereka telah mengkampanyekan tentang makanan halal di Korea, mesjid-mesjid dan pusat keagamaan islam terdekat.

 
Populasi Muslim terus meningkat
Hari demi hari, tahun demi tahun, jumlah populasi Muslim di Negeri Ginseng ini terus bertambah. Data mutakhir menyebutkan, jumlah populasi Muslim di Korea Selatan mencapai 145 ribu-160 ribu orang. 
Dari jumlah tersebut, diperkirakan 50 ribu di antaranya adalah penduduk asli Korea. Sedangkan, sisanya merupakan pendatang dari Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan negara-negara Timur Tengah. Jumlah orang Islam di Korea Selatan tersebut mungkin terbilang kecil, hanya sekitar 0,4 persen, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Korea Selatan yang mencapai 47 juta berdasarkan sensus 2005. Namun, untuk rentang dakwah yang baru dimulai pada 50-an, jumlah ini sungguh fantastis. 
Mayoritas penduduk Korea Selatan menganut agama Buddha. Populasinya mencapai 40 persen dari total penduduk. Kristen Protestan menempati urutan kedua, sekitar 30 persen. Agama ini disebarkan oleh para penginjil asal Amerika Serikat. Kemudian disusul agama Katolik di posisi ketiga, sekitar 20 persen. Di luar itu, ada kelompok-kelompok kecil penganut Konghucu, aliran Won, Jeungsan, Daegong, dan lain-lain yang tidak mencapai satu persen. 
Sementara itu, data lain dari Korea Muslim Federation (KMF) menyebutkan, jumlah Muslim di Korea Selatan sekarang ini mencapai 120 ribu-130 ribu, terdiri dari Muslim Korea asli dan para warga negara asing. Jumlah orang Korea asli yang menganut agama Islam sekitar 45 ribu orang, selebihnya didominasi pekerja migran asal Pakistan dan Bangladesh.
Satu lagi tanda merebaknya populasi warga Muslim di Korea Selatan adalah dengan didirikannya sebuah ruang masjid di Asrama Universitas Negeri Soul (SNU) bagi mahasiswa yang belajar di kampus tersebut. Hampir setiap  malam puluhan siswa dan mahasiswa Muslim berkumpul di masjid tersebut untuk melakukan ibadah.

SNU, seperti dikutip dari republika.co.id, merupakan lembaga pendidikan pertama di Korea Selatan yang memiliki ruang Masjid untuk mahasiswa Muslimnya. Jumlah mahasiswa Muslim di uiversitas ini mencapai delapan persen dari 1.200 mahasiswa yang berasal dari 88 negara termasuk dari Korea selatan (Korsel).

Wah sungguh menarik kehidupan Islam disana, bikin terharu saja :( Hiks..
Baiklah, Saya rasa sampai disini dulu postingan saya, maaf kalau masih banyak kekurangan. Just Share and Leave Comment If You want. Gomawo ^.^ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Di tunggu komentarnya.. ^.^